Wednesday, May 27, 2015

WiFi Point to Point dan Point to Multipoint

Akses internet sekarang sudah seperti kebutuhan pokok. Akses ke informasi menjadi satu faktor yang sangat penting dalam mengambil keputusan dalam pekerjaan dan bisnis. Hal ini tidak bisa lagi dihindarkan. Informasi menjadi komoditi yang mahal. Namun lagi-lagi, tidak semua wilayah bisa mendapat akses ini. Kalau di kota-kota besar bisa dipastikan dari sudut ke sudut kota ada jaringan kabel Telkom (speedy), yang kini sudah berevolusi menjadi paket hiburan dan internet (Indiehome), juga akses internet wireless oleh penyedia layanan GSM dengan teknologi 4G yang digadang-gadang mampu menembuskan data hingga ratusan Mbps.
Namun bagaimana dengan kawasan pedesaan?
Mencari sinyal GSM saja payah, kalaupun dapat sinyal, mentok hanya sampai 2,75 G alias Edge yang kecepatannya bisa membuart bosan.
Lalu muncullah teknologi WiFi jarak jauh dengan berbagai kombinasinya. Ada Point to point, ada point to multipoint dengan antena grid dan lain sebagainya.
Sistem pemancar sinyal WiFi Point to Multipoint
Apa dan bagaimana sistem ini bekerja?
Saya akan menjelaskan berdasarkan pengalaman kami saja. Karena halaman ini juga sebenarnya untuk promosi layanan kami.
Ketika ada pelanggan yang ingin memasang internet di rumahnya, atau ingin membuka usaha warnet di wilayah terisolir dari internet Telkom (Speedy/Indiehome), maka kami menyarankan untuk menggunakan sistem pemancar WiFi agar mereka bisa terkoneksi ke internet.
Kami akan menawarkan pemasangan tower triangle jika kawasan domisili si pelanggan memang jauh, kontur buminya tidak rata atau banyak penghalang.
Contoh tower triangle
Lalu bagaimana proses kerjanya?
Gambar skema internet point to point
Pada prinsipnya setiap koneksi internet harus berasal dari penyedia jasa layanan internet, dalam hal ini untuk kawasan Pasaman Barat kami memakai Telkom Speedy. Dari koneksi modem Speedy, kami akan menyambungkan langsung ke antena WiFi Grid untuk kemudian dipancarkan ke titik penerima (rumah/sekolah/warnet pelanggan).

Jarak maksimal yang pernah kami tembus dengan sistem Tower+WiFi Grid ini adalah kurang lebih 18 Kilometer dari Simpang Ampek ke Sasak. Sampai saat ini pelanggan kami di Sasak masih terhubung ke internet dengan baik dan tidak ada masalah.

Lalu bedanya dengan Point to Multipoint?

Hampir sama saja cara pemasangannya, hanya saja antena dan spesifikasi alatnya berbeda. Kalau Point to point hanya ada satu lawan satu koneksi, pada point to multi point, satu antena pemancar akan dipancarkan ke lebih dari satu penerima. Teknik ini biasanya digunakan dalam RT-RW Net, alias berbagi koneksi internet sekampung.
Skema Point to Multipoint
Jika masih bingung, silahkan hubungi kami di 08127388007 (Anton), Kami akan sangat senang bisa menjelaskan lebih detil.

0 comments:

Post a Comment